Bagi kamu yang berkecimpung di dunia programming atau tertarik menjadi developer, penting untuk mengetahui apa itu framework. Sebab, dengan memanfaatkan framework, kamu dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengembangkan aplikasi.
Yap, framework menyediakan struktur dan fungsi yang sudah dikembangkan sebelumnya, sederhananya seperti template kode. Jadi, kamu tidak perlu memulai dari awal lagi untuk setiap proyek yang dikerjakan.
Mempelajari tentang framework juga memungkinkan kamu untuk tetap up-to-date terhadap perubahan teknologi terbaru. Selain itu, framework juga dapat membantu meningkatkan keamanan dan kualitas kode. Yuk pelajari lebih jauh seputar framework mulai dari arti, cara kerja, fungsi, jenis, hingga contoh framework terpopuler di sini!
Apa Itu Framework?
Framework artinya kerangka kerja yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi atau sistem. Framework menyediakan struktur, aturan, dan alat yang diperlukan untuk mempercepat pengembangan perangkat lunak dengan menyediakan komponen-komponen dasar, pola desain, atau praktik terbaik yang dapat digunakan secara konsisten.
Framework juga dapat diibaratkan sebagai fondasi dalam membangun sebuah rumah. Kamu tidak perlu membuatnya dari awal, namun hanya perlu mengembangkan dari fondasi yang sudah ada agar dapat menghemat lebih banyak waktu untuk membangunnya.
Adapun komponen-komponen dari framework meliputi berbagai elemen yang digunakan untuk membangun dan mengelola aplikasi. Salah satu komponen utama adalah API (Application Programming Interface) yang memungkinkan aplikasi berinteraksi dengan komponen lainnya.
Selain itu, framework juga memiliki komponen pengelolaan sumber daya, seperti database, file, dan jaringan. Komponen ini membantu dalam menyimpan data, mengelola pengguna, serta mengirim dan menerima informasi melalui jaringan.
Cara Kerja Framework
Layaknya template, sebuah framework bekerja dengan mengatur dan menyediakan struktur kerja yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga memudahkan dan mempercepat pengembangan sebuah aplikasi. Framework biasanya terdiri dari sekumpulan kode dan aturan yang disusun dengan sistematis untuk mengatasi masalah yang umumnya muncul dalam pengembangan software.
Ketika menggunakan framework, developer dapat memanfaatkan fitur-fitur yang sudah ada. Jadi, tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan implementasi dasar yang biasanya sama pada setiap proyek.
Fungsi Framework
Setelah paham apa itu framework dan cara kerjanya, berikut ini beberapa fungsi framework bagi pengembang aplikasi:
1. Mempercepat proses pengembangan aplikasi
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, adanya kerangka kerja adalah sebuah bantuan bagi para developer untuk mengembangkan website dengan lebih mudah. Framework menyediakan kerangka kerja yang sudah siap digunakan sehingga pengembang tidak perlu membuat semuanya dari awal. Hal ini memungkinkan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam pengembangan aplikasi.
Dengan adanya fitur dan komponen yang sudah siap digunakan, pengembang dapat fokus pada pemrograman inti aplikasi dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengembangkan komponen yang sederhana atau umum.
Selain itu, kerangka kerja dapat membantu para pemula untuk belajar mengembangkan website atau aplikasi dengan lebih cepat. Kamu bisa mengeksplorasi berbagai area penting di dalam framework serta mencoba berbagai fitur menarik di dalamnya.
2. Mempermudah pemeliharaan aplikasi dan debugging
Dalam pemeliharaan aplikasi, framework menyediakan berbagai fitur yang dapat mengorganisir dan menyederhanakan kode program. Ini memungkinkan pengembang untuk dengan mudah memperbarui atau memperbaiki aplikasi tanpa harus mengubah seluruh struktur atau logika di dalamnya.
Framework juga menyediakan mekanisme yang memudahkan proses debugging. Pengembang dapat menggunakan fitur seperti logging, error handling, dan tools pemecahan masalah yang disediakan oleh framework untuk mencari dan mengatasi bug atau kesalahan dalam aplikasi.
3. Memudahkan kolaborasi
Framework juga berfungsi dalam memudahkan kolaborasi antara anggota tim di suatu proyek. Hal ini karena framework menyediakan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur untuk melakukan tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Dengan adanya framework, anggota tim dapat lebih mudah memahami tanggung jawab masing-masing dan mempercepat proses kolaborasi.
4. Mengurangi panjang kode
Dengan menggunakan framework, kamu tidak perlu lagi melakukan proses pengkodean yang panjang. Karena setiap kerangka kerja, datang dengan template kode standar yang dapat kamu gunakan pada website. Framework akan membuatmu menghemat waktu dan tenaga, juga akan mengoptimalkan kinerja tim secara keseluruhan.
5. Meningkatkan kecakapan database
Framework dapat membuat pengkodean lebih terstruktur dan konsisten. Dengan menggunakan framework, kita dapat menghindari repetisi atau duplikasi kode sehingga memungkinkan kita untuk memiliki kode yang lebih ringkas dan mudah dipelihara. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kecakapan database.
6. Meningkatkan skalabilitas
Framework umumnya dirancang agar dapat berkembang bersama dengan aplikasi yang dikembangkan. Ini memungkinkan pengembang untuk menambahkan fitur baru atau mengadaptasi aplikasi untuk mendukung volume data yang lebih besar tanpa harus mengubah arsitektur secara signifikan.
7. Memperkuat keamanan
Framework umumnya telah mengimplementasikan fitur keamanan yang standar, seperti pengamanan terhadap serangan SQL Injection, Cross-Site Scripting (XSS). Dengan begitu kamu tidak perlu khawatir akan serangan keamanan seperti penipuan aplikasi web hingga manipulasi database. Selain itu, developer juga dapat memanfaatkan fitur dan alat yang ada sebagai pencegahan dasar untuk perlindungan situs web mereka.
Jenis-jenis Framework
Setelah membahas mengenai apa itu framework, cara kerja, hingga fungsi framework, saatnya mengenal mengenai jenis-jenis framework khusus untuk web development.
Framework berdasarkan bahasa pemrograman
Berikut ini beberapa jenis framework berdasarkan bahasa pemrograman yang digunakan:
1. PHP Frameworks:
Framework ini membantu developer dalam mempercepat proses pengembangan aplikasi web dengan menyediakan berbagai fitur dan fungsi yang siap pakai. Beberapa contoh PHP Framework yang populer adalah Laravel, CodeIgniter, dan Symfony.
2. Python Frameworks:
Python adalah bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan memiliki sintaks yang bersih dan mudah dibaca. Beberapa contoh Python Frameworks yang terkenal antara lain Django, Flask, dan Pyramid.
3. JavaScript Frameworks:
Framework ini memberikan sejumlah fitur dan fungsi yang memungkinkan developer untuk lebih efisien dan produktif dalam mengembangkan aplikasi. Beberapa JavaScript Frameworks populer termasuk React, Angular, dan Vue.js.
Framework berdasarkan tujuan penggunaan
Berikut ini beberapa jenis framework berdasarkan tujuan penggunaannya:
1. Framework Backend:
Framework Backend adalah salah satu jenis framework yang digunakan untuk membangun bagian belakang dari suatu aplikasi atau website. Framework ini membantu pengembang dalam mengatur dan mengelola backend dengan lebih efisien.
2. Framework Frontend:
Framework Frontend adalah salah satu jenis framework yang digunakan untuk mengembangkan tampilan depan atau antarmuka pengguna (User Interface) pada sebuah aplikasi web. Framework ini memberikan sarana dan alat yang dapat mempermudah pengembang dalam merancang dan membangun antarmuka yang responsif, menarik, dan interaktif.
3. Hybrid Framework:
Hybrid Framework adalah salah satu jenis framework yang menggabungkan dua atau lebih teknologi atau bahasa pemrograman dalam satu rangkaian. Framework ini memungkinkan pengembang untuk menggabungkan kekuatan dari berbagai teknologi dan bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga mempertinggi efisiensi dalam mengembangkan sebuah aplikasi.
Contoh Framework Populer
Berikut ini beberapa contoh framework yang paling populer di kalangan developer:
1. Laravel (PHP)
Laravel adalah salah satu framework populer yang banyak digunakan oleh web developer di seluruh dunia. Laravel menawarkan banyak fitur dan keuntungan yang membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk membangun aplikasi web modern.
Dengan menggunakan Laravel, pengembang dapat dengan mudah mengatur rute, mengelola basis data, dan mengatur logika bisnis dalam aplikasi mereka. Selain itu, Laravel juga menyediakan dukungan untuk proses autentikasi dan otorisasi, sehingga pengembang dapat dengan mudah mengimplementasikan sistem keamanan dalam aplikasi mereka.
Keunggulan lain dari Laravel adalah adanya komunitas yang aktif dan dukungan yang kuat. Pengembang dapat mudah menemukan tutorial, dokumentasi, dan sumber daya lainnya yang dibagikan oleh komunitas pengguna Laravel. Dengan semua ini, tidak heran jika Laravel menjadi salah satu framework paling populer untuk pengembangan web.
2. Django (Python)
Django adalah sebuah framework yang sangat populer dan sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web. Framework ini menyediakan berbagai fitur dan fungsi yang memudahkan developer untuk membangun dan mengelola aplikasi web dengan cepat dan efisien.
Django pun memiliki komunitas yang besar dan aktif sehingga para pengembang dapat dengan mudah mencari dan berbagi informasi serta pengalaman dengan sesama pengguna Django. Selain itu, Django juga memiliki dokumentasi yang lengkap dan jelas sehingga memudahkan para developer untuk mempelajari dan memahami aplikasi-aplikasi yang dibangun dengan menggunakan framework ini.
Kelebihan lain dari Django adalah adanya Object-relational Mapping (ORM) yang memungkinkan aplikasi dapat terhubung dengan berbagai macam database dan menerapkan concept MVC (Model-View-Controller). Dengan semua kelebihan dan fitur yang dimilikinya, sangat wajar jika Django menjadi salah satu contoh framework terpopuler di kalangan developer.
3. ReactJS (JavaScript)
React.js adalah framework yang terkenal karena kemampuannya dalam menyederhanakan proses pengembangan web dengan menggunakan komponen reusable. ReactJS menggunakan pendekatan komponen berbasis UI, di mana setiap bagian dari aplikasi dibangun sebagai komponen yang dapat digunakan kembali. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang modular dan mudah diubah.
Selain itu, ReactJS juga menggunakan Virtual DOM, yang memungkinkan update yang efisien pada tampilan aplikasi dengan meminimalkan manipulasi langsung pada DOM. Dengan adanya ReactJS, pengembang web dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi yang responsif, cepat, dan efisien. Framework ini telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook, Instagram, dan Netflix, yang merupakan bukti akan popularitas dan kebermanfaatannya.
4. AngularJS (JavaScript)
Angular.js merupakan framework yang dikembangkan oleh Google dan memiliki fitur-fitur yang sangat bermanfaat bagi para pengembang. Sama seperti ReactJS, AngularJS juga menggunakan bahasa pemrograman JavaScript dan berfokus pada pengembangan aplikasi single-page.
Dengan AngularJS, pengembang dapat lebih cepat dan mudah dalam membangun aplikasi web yang interaktif dan dinamis. Framework ini sangat cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang kompleks dan besar. Dalam pengembangannya, AngularJS juga menyediakan pemisahan tugas dengan menggunakan konsep MVC (Model-View-Controller) sehingga memungkinkan pengembang untuk dengan mudah memisahkan tugas-tugas yang berbeda.
Salah satu kelebihan AngularJS adalah kemampuannya dalam mengelola dependensi antara komponen-komponen di dalam aplikasi. Selain itu, AngularJS juga mendukung fitur-fitur seperti two-way data binding, routing, dan validasi data. Karena fitur-fitur dan kemudahan penggunaannya, AngularJS merupakan salah satu framework populer yang sering digunakan oleh para pengembang aplikasi web.
Sudah Paham Apa Itu Framework?
Sampai di sini tentunya kamu sudah tahu apa itu framework. Secara singkat, framework adalah kerangka kerja yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi atau sistem. Dengan kata lain, framework artinya sebuah template kode untuk membuat perangkat lunak dengan lebih cepat dan praktis.
Adapun fungsi framework yang paling utama adalah menghemat waktu dan usaha para developer dalam mengembangkan dan pemeliharaan aplikasi. Selain itu, fungsi framework juga untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses coding, meningkatkan kecakapan database, hingga meningkatkan keamanan.
Source : https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-framework/